Carilah ilmu hingga ke negeri China. Istilah tersebut bisa diganti
dengan, carilah ilmu hingga ke Kendal Jawa Tengah Indonesia. Di pondok
Pesantren Cheng Ho di Desa Penaruban Kecamatan Weleri Kendal misalnya,
belasan warga muslim negera-negara Asia belajar agama Islam. Pondok
pesantren sederhana ini, menampung 13 santri dari Thailand dan
rencananya akan kedatangan santri dari negara di asia lainnya. Santri
diajarkan Islam nusantara yang tidak mengajarkan peperangan dan
mengajarkan toleransi.
Bangunan Pondok Pesantren Cheng Ho tidak sebesar pondok lainnya.
Menempati bangunan sederhana di komplek SMA NU Mualimin Weleri , santri
dari negara-negara di Asia belajar agama Islam. Selain belajar Al Quran
santri-santri ini diajarkan Islam Nusantara yang disebarkan walisongo
ini tidak mengedepankan peperangan namun toleransi.
Santri yang kini belajar di Pondok Pesantren Cheng Ho berasal dari
Thailand, 13 remaja ini jauh-jauh ke Indonesia bukan hanya belajar
agama, tapi juga belajar ilmu teknologi dan ekonomi. Selama tiga tahun
santri asal Thailand ini mendalami islam nusantara yang lebih
mengajarkan kedamaian tidak mengandalkan peperangan.
Salah satu santri dari Provinsi Pattaya, Thailand, Adinan Merah mengaku
sudah tiba di ponpes Cheng Ho seminggu lalu. Tujuannya selain belajar
Agama Islam juga mau belajar ilmu ekonomi dan teknologi.
Dengan bahasa melayu, ia mengatakan ilmu agama dari sini akan ditularkan
ke masyarakat dan anak cucu. Sedang ilmu ekonomi untuk bekal cari
kerja. Adinan juga mengaku ingin belajar Bahasa Indonesia dan Jawa.
Adinan mengaku betah tinggal di lingkungan ponpes selain rasa
persaudaraannya kuat, juga masyarakat sekitar sangat ramah sehingga
membuat dirinya nyaman untuk belajar.
“Selain belajar agama, saya disini belajar ekonomi dan teknologi,” katanya.
Sementara itu. Ketua Yayasan Mualimin Cheng Ho, KH Hasanuddin
menjelaskan jumlah santri yang belajar di Ponpes Cheng Ho ada sekitar
165 orang. Mereka adalah siswa SMA dan MA Mualimin sedangkan santri dari
negara-negara asia yang segera datang dari Kamboja, Vietnam dan
Malaysia.
Hasanuddin menambahkan, santri di ponpes selain diberi pelajaran agama
dan bahasa Arab, Inggris dan Indonesia juga diberi pelajaran bahasa
Jawa. Nantinya santri yang lulus dari Ponpes Cheng Ho bisa bermasyarakat
dengan baik.
“Islam yang diajarkan di sini adalah Islam Nusantara yang lebih
mengedepankan toleransi dan tidak ada peperangan,” kata KH Hassanudin.
Dikatakan, diberi nama Ponpes Cheng Ho supaya santri mempunyai semangat
yang pernah dilakukan oleh tokoh Islam dari negeri China tersebut. Cheng
Ho pernah mendatangi 30 negara untuk menjalin kerjasama.
Hasanuddin menegaskan Ponpes Cheng Ho mengajarkan ajaran Islam nusantara
yang pernah dilakukan oleh wali songo yang mengajarkan islam tidak
dengan cara peperangan baik antaragama maupun antarnegara sehingga
kedamaian dan kenyamanan yang diutamakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar