Senin, 22 Juli 2013

13 Kapal Nelayan Belum Ditemukan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal mencatat hingga Senin (15/07) pagi jumlah kapal nelayan yang belum ditemukan akibat terseret banjir bandang berjumlah 13 unit. Kapal tersebut diperkirakan hancur dan tenggelam di dasar muara sungai.
Sejumlah kapal milik nelayan Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari mulai dipindahkan ke sungai. Aktivitas nelayan belum sepenuhnya pulih, karena sebagian masih mencari kapal yang hanyut.
Data yang diterima BPBD Kabupaten Kendal jumlah kapal yang sebelumnya dilaporkan hilang dan rusak sebanyak 72 unit. Pencarian minggu kemarin sudah membuahkan hasil dan hingga kini tinggal 13 kapal yang belum ditemukan.
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kendal, Endro Kunarno mengatakan, 13 kapal yang belum ditemukan diperkirakan tenggelam dan rusak parah. Dijelaskan kapal-kapal tersebut ditemukan tidak jauh dari dermaga TPI Tawang.
Tim SAR BPBD Kendal terus berkordinasi dan berkomunikasi dengan nelayan yang melaut di perairan laut jawa untuk mengetahui apakah ada kapal nelayan yang hanyut ataupun terbalik di muara sungai.
“Hasil pendataan terakhir ada 13 kapal yang belum ditemukan dan dinyatakan hilang. Kita sudah menyiapkan tim penyelam jika nelayan membutuhkan untuk mencari kapal yang tenggelam,” katanya.
Kerugian akibat rusaknya ratusan kapal nelayan Rowosari ini belum diketahui secara pasti. Pemerintah setempat masih melakukan pendataan serta memberikan bantuan sembako bagi nelayan yang terpaksa tidak melaut akibat kapalnya hilang ataupun rusak.
Nelayan sendiri mengaku, kesulitan untuk mengangkat kembali kapal-kapal yang terdampar hingga pinggir sungai karena berukuran besar. Warga hanya mengamankan peralatan kapal yang bisa dipakai kembali dan mesin kapal yang terendam air.
Sementara itu Camat Rowosari M Fatoni mengatakan, jumlah rumah yang terendam akibat banjir di Desa Gempolsewu mencapai 1400 unit dan di Desa Rowosari ada 200 unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar