Jakarta - Gunung Merapi kembali menyemburkan abu
vulkanik, Senin pagi. Dr Surono menyatakan, semburan abu semacam itu
bisa terjadi kapan pun.
"Bisa setiap saat terjadi semburan abu,"
kata Mbah Rono, julukan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM tersebut saat dihubungi detikcom, Senin
(22/7/2013).
Semburan abu bisa kapan saja terjadi lantaran
kondisi sumba alias kubah lava Merapi sudah terbuka. Kubah lava yang
terbuka mengakibatkan material abu lebih bebas menyembur keluar lewat
kawah, tanpa hambatan.
"Merapi saat ini beda dengan yang dulu
sebelum letusan 2010 yang selalu diakhiri dengan kubah lava. Saat ini
merapi terbuka, bisa setiap saat terjadi semburan abu," terang Mbah Rono
yang sedang bertugas di Jepang ini.
Namun, Mbah Rono mengaku tak
bisa memastikan apakah akan segera terjadi letusan Gunung Merapi atau
tidak. "Saya bukan tukang ramal," jawabnya.
Sekitar pukul 04.15
WIB terlihat hembusan berwarna merah tinggi 1.000 meter. Embusan ini
teramati dari Pos Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Suara gemuruh terdengar
di seputaran Gunung Merapi pada radius 6 hingga 7 kilometer dari puncak
Merapi. Abu vulkanik tercatat di lereng selatan dan tenggara, meliputi
Deles, Balerante, Glagaharjo, Cangkringan, Gamping, Pos Kaliurang, dan
Banjarsari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar