Jakarta - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI)
telah bekerjasama dengan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) menggelar
Operasi Pasar Daging Sapi Segar/ Fresh Meat. Operasi pasar tersebut
dilakukan mulai Sabtu (20/7/2013) hingga H-1 Lebaran.
Sedikitnya
masing-masing 100 ekor sapi dipotong setiap harinya dari 6 Rumah Potong
Hewan (RPH) milik PT TUM untuk didistribusikan ke pasar-pasar
tradisional di wilayah Jabodetabek.
Enam RPH itu meliputi RPH
Selapajang, RPH Petir, RPH Sinar Mulya, Tangerang Selatan, RPH Bintaro,
RPH Cibinong, dan RPH Cikarang Samba.
Daging sapi tersebut
berasal dari sapi siap potong milik Feedlot PT TUM dengan harga timbang
hidup Rp 33.000/kg dan Karkas Rp 66.000/kg. Proses pemotongan sapi
tersebut dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik PT TUM dan rekanan
mitra kerja PT TUM.
Ketua DPP APDI Asnawi menyebutkan, dari harga
tersebut, pedagang menjual ke masyarakat Rp 85.000-Rp 90.000 untuk
daging kualitas premium seperti daging kelapa dan daging pendasar (paha
belakang).
"Ini biasanya daging untuk horeka (hotel, restoran,
dan kafe), daging premium. Ini pakai sapi lokal yang kualitasnya jauh
lebih bagus dari daging milik Bulog yang dari impor," kata Asnawi kepada
detikFinance, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Sementara untuk
daging sop bisa dijual di harga Rp 72.500 per kg. Menurutnya, dengan
menjual harga daging di angka tersebut, pengusaha tidak akan mengalami
kerugian. "Kami yakin tidak rugi namun sebaliknya memiliki keuntungan
yang lebih, tidak sekadar nilai profit tapi hubungan kerjasama dapat
terus berlangsung," kata Asnawi.
Menurut Asnawi, tidak menutup
kemungkinan lewat APDI ke depan pihaknya bisa membangun perusahan besar
dan sebagai pemegang sahamnya adalah pedagang daging.
"Kami
sangat yakin APDI segera menjadi besar karena anggotanya pelaku usaha
riil yang bersifat profit oriented dan kami yakin APDI ke depan dapat
menjadi mitra kerja pemerintah yang dapat turut serta membangun tatanan
perekonomian bangsa yang bersifat kerakyatan," terangnya.
Asnawi
melalui PT TUM meminta kepada pemerintah untuk dijadikan satu-satunya
perusahaan yang diberikan skala prioritas untuk mengimpor daging sapi.
"Atas
dasar tersebut kami pengurus DPP APDI mengusulkan dan merekomendasi
agar ke depan dalam pemberian jatah kuota impor sapi melalui Menteri
Perdagangan, PT TUM menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat diberikan
skala prioritas lebih ketimbang perusahaan lainnya," kata Asnawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar