Senin, 22 Juli 2013

Awas…Daging Glonggongan dan Cacing Hati

Mahalnya harga daging banyak dimanfaatkan pedagang untuk menjual daging glonggongan. Terbukti petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan,Perkebunan dan Kehutanan Kendal serta Satpol PP menemukan 80 kilogram daging sapi yang dicurigai daging glonggongan dan cacaging hati. Petugas tidak menyita daging tersebut hanya memberikan teguran agar tidak lagi mengambil daging sapi dari wilayah Boyolali.
Daging sapi yang basah serta dicurigai daging glonggongan ini ditemukan tim gabungan di Pasar Weleri Rabu (17/07) pagi. Sebanyak 80 kilogram daging sapi glonggongan ini didapatkan pedagang dari tempat pemotongan hewan wilayah Boyolali.
Petugas yang datang usai sholat subuh menemukan daging dalam keadaan basah.Saat dilakukan pemeriksaan petugas mencurigai daging tersebut sebelumnya diglonggong. Harga yang ditawarkan kepada pembeli juga lebih murah dibandingan harga daging sapi lainnya.
Selain daging sapi glonggongan petugas juga menemukan cacing hati. Meski jumlahnya tidak banyak namun hati tersebut tidak sehat jika dikonsumsi. Menurut pedagang tidak tahu jika daging yang dibelinya dari RPH Boyolali basah dan dicurigai daging glonggongan. Pedagang mengaku harga daging yang basah lebih murah dibandingan dengan daging sapi yang segar.
“Saya tidak tahu kalau daging ini glonggoingan yang saya tahu aada surat dari RPH dan memang dijual lebih murah hanya Rp 74 ribu perkilogram,” ujar Edi Purnomo, pedagang daging.
Warga sendiri mengaku tidak tahu daging yang baik atau tidak. Bagi warga harga yang terus melambung membuatnya membeli daging yang basah.
“Kalau saya tidak tahu mas bagaimana daging glonggongan mana yang tidak. Disini harganya murah dan tidak busuk jadi tahunya ya sehat,”kata Nuraeni, salah satu pembeli.
Kepala Dinas Pertanian Perternakan Perkebunan dan Kehutanan Kendal, Sri Purwati didampingi Kabid Peternakan Eko Jatmiko mengatakan, daging yang dicurigai glonggongan didatangkan dari wilayah Boyolali. Pihaknya sudah memberikan peringatan kepada pedagang dan menghimbau agar pembeli bisa jeli membeli daging.
Dijelaskan kenaikan harga daging yang cukup tinggi banyak digunakan pedagang nakal menjual daging yang lebih murah namun tidak sehat.
“Razia kali ini ada dua sasaran yakni di Pasar Weleri dan Pasarr Boja,hasilnya cukup banyak di Pasar weleri sekitar 80 kilogram dagingnnya dicurigai glonggongan. Sama juga yang di Pasar Boja ada sekitar puluhan kilogram daging yang diduga glonggongan, jelasnya.
Harga daging di Pasar Weleri sendiri berkisar antara Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu. Sedangkan pedagang nakal menjual daging yang basah lebih murah yakni berkisar Rp 75 ribu perkilogramnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar