Kendal - Salah satu dugaan pemicu bentrok antar FPI dan
warga yang terjadi di Sukorejo Kendal adalah sweeping FPI dilakukan
sehari sebelumnya di Sarim yang dulu dikenal sebagai lokalisasi. Kini
namanya Alaska alias Alas Karet.
Alas berarti hutan. Jadi, tempat
ini disebut Alaska, karena berada di tengah hutan karet. Beberapa rumah
kayu sederhana berdiri dengan kokoh.
Koordinator Alaska,
Sarwanto (49) menuturkan Rabu (17/7) sore, FPI mendatangi Alaska.
Sebelumnya, ia mendengar ada FPI melakukan sweeping di tempat perjudian togel di Desa Turen, perbatasan Kendal-Temanggung dilanjutkan lokasi-lokasi lain.
"FPI
ke perjudian togel di Desa Turen. Lalu sweping ke tempat lain, kemudian
ke Terminal Sukorejo karena ada karaoke di sana," kata Sarwanto di
Alaska, Sukorejo, Kendal, Jumat (19/7/2013).
"Akibat sweeping itu, massa FPI diburu warga hingga akhirnya datang ke sini dan langsung terjadi (bentrokan)," tegasnya.
Awalnya,
Sarwanto dan warga lainnya terkejut karena FPI datang bersama rombongan
yang tidak menggunakan atribut FPI. Ormas itu sempat berkeliling lokasi
Alaska dengan luas 800 m2 itu. Sebagian kecil dari orang-orang yang
diduga anggota FP terlihat membawa tongkat. Kemudian bentrokan terjadi
antara FPI dan orang-orang yang tidak memakai seragam FPI. Ternyata
gerombolan di belakang FPi itu bukan anggota mereka, namun kelompok yang
sudah membuntuti sejak awal.
"Saya lihat kok massa FPI banyak, tapi ada yang tidak pakai baju FPI, ternyata itu yang mengikuti FPI. Bregnya (bentrok) di sini. Saya mengamankan 2 FPI, saya serahkan ke Buser Patean," jelasnya.
Keributan
tersebut sempat mengakibatkan salah satu mobil FPI dirusak. Namun
bentrok berhasil diredam aparat Polsek Patean. Audiensi antara FPI,
polisi, dan warga pun berjalan lancar.
Warga Alaska, Yanto
menambahkan, pihaknya merasa heran dengan tindakan yang dilakukan FPI
karena sebagai tempat hiburan, Alaska sudah tutup sementara selama bulan
Ramadan.
"Sarim dikenal sebagai lokalisasi, tapi kami mau
mengubahnya sebagai tempat hiburan karaoke. Kami sedang memproses
izinnya. Rencana kami buka setelah izin selesai," ujar Yanto.
"Di sini sudah kosong, yang ada cuma pemilik rumah. Sebenarnya kalau FPI datang, kami mempersilakan masuk," imbuhnya.
Hari
berikutnya, Kamis (18/7), ia mendengar informasi FPI akan datang
kembali sekitar pukul 13.00. Namun ternyata bentrokan terjadi di sekitar
alun-alun Sukorejo dan Patean.
Ketua FPI Jateng Syihabbudin juga
sempat menyebut 'insiden' di Alaska. Menurut dia, anggota FPI menggelar
pawai simpatik, Rabu (17/7). Di dekat Alaska, Desa Sapen, Sukorejo,
Kendal, rombongan digeruduk warga. Mobil rombongan FPI dirusak.
"Mobil
yang dirusak sudah ada penyelesaian," kata Syihabuddin usai memantau
kepulangan anggota FPI di halaman Mapolres Kendal, Jumat (19/7/2013).
Pada
Kamis (18/7), anggota FPI Temanggung ngotot akan kembali ke Sukorejo.
Pagi hari, Syihabuddin datang ke Sukorejo dan berkoordinasi dengan
polisi. Ia ingin 'aksi' itu berjalan sesuai prosedur. "Tapi yang namanya
anak buah, ada yang model-model...(kalimatnya tak diteruskan). Biasa,"
katanya.
Polisi menyebut bentrokan terjadi setelah mobil konvoi
FPI menabrak sepeda motor warga hingga tewas. Mobil penabrak dibakar
warga. Sedangkan anggota konvoi dikejar hingga kocar-kacir. Polisi
menetapkan 3 orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yakni sopir mobil,
dan dua anggota FPI yang membawa senjata tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar