Senin, 22 Juli 2013

Disbudpar Targetkan Pemasukan Rp1,1 M

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menargetkan pendapatan dari sejumlah objek wisata yang dikelola sebesar Rp1,1 miliar tahun ini. Tahun lalu pendapatan dari sejumlah objek wisata mencapai Rp1 miliar. Objek wisata air terjun Curugsewu, Patean masih menjadi andalan pendapatan karena ditarget menghasilkan Rp600 jutaan.
“Memang kita masih mengandalkan Curugsewu sebagai penyumbang terbesar dari objek wisata yang kita kelola,” ujar Kepala Disbudpar Agus Rifai kemarin.
Menurut Agus objek wisata lain yang dikelola Disbudpar adalah Pantai Sendangsikucing (Rowosari), kolam renang Boja dan Nglimut Gonoharjo (Limbangan). Namun ketiga objek wisata ini masih kalah dengan Curugsewu. Agus menilai target yang dibebankan Disbudpar cukup berat.
Pasalnya kenaikan target pendapatan tak dibarengi dengan kenaikan tarif masuk objek wisata. Saat ini tarif masuk ke objek wisata hanya sebesar Rp3.500/orang. Tarif itu sudah berlaku sejak 2003 lalu dan belum ada kenaikan hingga sekarang. Dia membandingkan tarif masuk objek wisata yang dikelola swasta sudah mencapai tiga kali lipat dibandingkan yang dikelola Disbudpar.
“Untuk menaikkan tarif harus mendapatkan persetujuan dari Dewan dan kita belum berencana mengajukan rancangan Perdanya,” ujar Agus.
Agus mengaku salah satu kendala mengelola objek wisata adalah minimnya sarana prasarana jalan menuju objek wisata. Sebagian besar jalan menuju objek wisata mengalami kerusakan parah. Kerusakan parah ini banyak dikeluhkan pengunjung terutama dari luar kota.
Agus berharap perbaikan kerusakan jalan menuju objek wisata menjadi prioritas pemkab. Dia yakin jika jalan menuju objek wisata bagus pengunjung akan meningkat.
Sementara itu Sekretaris Komisi B DPRD Kartika Nursapto menilai untuk meningkatkan kunjungan wisatawan kerusakan jalan harus segera diperbaiki. Untuk memperbaiki kerusakan jalan, Disbudpar tidak bisa berjalan sendiri tapi harus menggandeng instansi lain.
“Misalnya dengan menggandeng Bina Marga untuk mempercepat perbaikan dan pemeliharaan jalan menuju objek wisata,” ujar Kartika.
Kartika mengaku prihatin dengan kondisi jalan menuju objek wisata. Sebagain besar jalan menuju objek wisata mengalami kerusakan parah dan belum diperbaiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar