Banjir bandang akibat luapan Kali Kutho di Kecamatan Rowosari menerjang
ribuan rumah. Ketinggian air mencapai dua meter dan terjadi saat warga
hendak menyantap makan sahur. Hingga Minggu (14/07) pagi ketinggian air
masih berkisar satu meter dan lumpur setinggi 30 centimeter mengendap di
jalan dan rumah warga.
Banjir bandang ini terjadi Sabtu (13/07) malam setelah tanggul Kali
Kutho jebol akibat tidak kuat menahan debit air. Banjir terjadi setelah
wilayah selatan Kendal diguyur hujan lebat sejak Sabtu siang hingga
malam hari. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian dua meter,
bahkan hingga Minggu pagi air yang masuk ke dalam rumah masih sekitar
setengah meter.
Menurut warga, banjir yang datang kali ini cukup besar . Air mengalir
cukup deras dari tanggul sungai yang jebol. Warga sempat panik pasalnya
air naik dengan cepat hingga banyak yang tidak bisa menyelamatkan harta
bendanya.
Air mulai menggenangi jalan di pemukiman nelayan di Desa Gempolsewu
Kecamatan Rowosari ini sekitar pukul 12 Sabtu malam. Air terus
bertambah hingga minggu dinihari saat warga hendak menyantap makan
sahur.
Ketinggian air mencapai dua meter warga mengamankan barang berharga ke
tempat yang lebih tinggi. Sejumlah kendaraan terpaksa diangkat ke teras
rumah yang tinggi agar tidak terkena banjir. ”Airnya deras mas mulai
masuk ke dalam rumah sekitar jam 11 malam,” kata Seni, warga sekitar.
Hingga Minggu pagi air masih menggenangi sejumlah ruas jalan kampung dan
rumah warga. Sementara warga mulai sibuk membersihkan lumpur yang
mengendap di dalam rumah dan sepanjang jalan. Sampah juga nampak
berserakan di tengah jalan aktivitas warga-pun terganggu. Belum ada
bantuan dari pemerintah setempat, hingga kini Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal masih mendata jumlah kerusakan
akibat banjir bandang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar