Tiap menjelang Lebaran, dana melimpah digerojok untuk proyek perbaikan
jalan. Tahun ini, tidak kurang dari Rp 1,28 triliun dana dialokasikan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan empat langkah penanganan
jalur pantura yakni pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala,
rekonstruksi dan juga pembangunan jalan baru.
Sayangnya,
limpahan dana ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Menurut Anggota BPK
RI Ali Masykur Musa kebiasaan seperti itu tidak kunjung usai karena
permasalahan terjadi dari hulu hingga hilir.
"Pertama, mari kita
mulai dari hulu. Pada 31 Oktober, setiap tahunnya proses APBN sudah
digodok. Dari situ estimasi penerimaan negara sudah bisa diketahui. Ini
berarti pada Maret atau awal tahun seharusnya setiap proyek sudah bisa
dimulai setelah proses lelang. Bukan menjelang arus mudik baru
dikerjakan," ungkap Ali Masykur Musa, Jakarta, Selasa (23/7).
Kedua, permasalahan ini menjadi berlarut-larut karena tidak ada ketegasan dari pemerintah atas kontraktor nakal.
"Seperti
sudah menjadi rahasia umum, kualitas material pembangunan jalan sering
tidak sesuai dengan spesifikasi. Kontraktor nakal seharusnya tidak boleh
lagi ikut dalam tender pengadaan proyek perbaikan dan pemeliharaan
jalan," tukasnya.
Problem lain menurut Ali Masykur Musa yang harus segera diatasi adalah adanya muatan berlebihan yang melintas di atas jalan ini.
"Pantura
menanggung beban yang sangat berat. Setiap hari jalan ini dilewati 45
ribu-an kendaraan. Padahal, kapasitasnya hanya untuk 20 ribu kendaraan.
Belum lagi beratnya muatan kendaraan seringkali di luar batas angkut
maksimal," terangnya.
Solusinya, dia melanjutkan, adalah
mengurangi beban atau isi kendaraan dan harus ada infrastruktur
alternatif untuk mengangkut beban berat. "Masih ada kereta api dan kapal
laut yang seharusnya bisa dimaksimalkan. Jelas terlihat, masalah ini
akan selesai bukan dengan cara menambal sulam jalan," terangnya.
Ehsan Noor Afik
Selasa, 23 Juli 2013
Jelang Lebaran, Pasar Tradisional Mulai 'Diguyur' Daging Sapi Murah
Jakarta - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI)
telah bekerjasama dengan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) menggelar
Operasi Pasar Daging Sapi Segar/ Fresh Meat. Operasi pasar tersebut
dilakukan mulai Sabtu (20/7/2013) hingga H-1 Lebaran.
Sedikitnya masing-masing 100 ekor sapi dipotong setiap harinya dari 6 Rumah Potong Hewan (RPH) milik PT TUM untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di wilayah Jabodetabek.
Enam RPH itu meliputi RPH Selapajang, RPH Petir, RPH Sinar Mulya, Tangerang Selatan, RPH Bintaro, RPH Cibinong, dan RPH Cikarang Samba.
Daging sapi tersebut berasal dari sapi siap potong milik Feedlot PT TUM dengan harga timbang hidup Rp 33.000/kg dan Karkas Rp 66.000/kg. Proses pemotongan sapi tersebut dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik PT TUM dan rekanan mitra kerja PT TUM.
Ketua DPP APDI Asnawi menyebutkan, dari harga tersebut, pedagang menjual ke masyarakat Rp 85.000-Rp 90.000 untuk daging kualitas premium seperti daging kelapa dan daging pendasar (paha belakang).
"Ini biasanya daging untuk horeka (hotel, restoran, dan kafe), daging premium. Ini pakai sapi lokal yang kualitasnya jauh lebih bagus dari daging milik Bulog yang dari impor," kata Asnawi kepada detikFinance, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Sementara untuk daging sop bisa dijual di harga Rp 72.500 per kg. Menurutnya, dengan menjual harga daging di angka tersebut, pengusaha tidak akan mengalami kerugian. "Kami yakin tidak rugi namun sebaliknya memiliki keuntungan yang lebih, tidak sekadar nilai profit tapi hubungan kerjasama dapat terus berlangsung," kata Asnawi.
Menurut Asnawi, tidak menutup kemungkinan lewat APDI ke depan pihaknya bisa membangun perusahan besar dan sebagai pemegang sahamnya adalah pedagang daging.
"Kami sangat yakin APDI segera menjadi besar karena anggotanya pelaku usaha riil yang bersifat profit oriented dan kami yakin APDI ke depan dapat menjadi mitra kerja pemerintah yang dapat turut serta membangun tatanan perekonomian bangsa yang bersifat kerakyatan," terangnya.
Asnawi melalui PT TUM meminta kepada pemerintah untuk dijadikan satu-satunya perusahaan yang diberikan skala prioritas untuk mengimpor daging sapi.
"Atas dasar tersebut kami pengurus DPP APDI mengusulkan dan merekomendasi agar ke depan dalam pemberian jatah kuota impor sapi melalui Menteri Perdagangan, PT TUM menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat diberikan skala prioritas lebih ketimbang perusahaan lainnya," kata Asnawi.
Sedikitnya masing-masing 100 ekor sapi dipotong setiap harinya dari 6 Rumah Potong Hewan (RPH) milik PT TUM untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di wilayah Jabodetabek.
Enam RPH itu meliputi RPH Selapajang, RPH Petir, RPH Sinar Mulya, Tangerang Selatan, RPH Bintaro, RPH Cibinong, dan RPH Cikarang Samba.
Daging sapi tersebut berasal dari sapi siap potong milik Feedlot PT TUM dengan harga timbang hidup Rp 33.000/kg dan Karkas Rp 66.000/kg. Proses pemotongan sapi tersebut dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik PT TUM dan rekanan mitra kerja PT TUM.
Ketua DPP APDI Asnawi menyebutkan, dari harga tersebut, pedagang menjual ke masyarakat Rp 85.000-Rp 90.000 untuk daging kualitas premium seperti daging kelapa dan daging pendasar (paha belakang).
"Ini biasanya daging untuk horeka (hotel, restoran, dan kafe), daging premium. Ini pakai sapi lokal yang kualitasnya jauh lebih bagus dari daging milik Bulog yang dari impor," kata Asnawi kepada detikFinance, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Sementara untuk daging sop bisa dijual di harga Rp 72.500 per kg. Menurutnya, dengan menjual harga daging di angka tersebut, pengusaha tidak akan mengalami kerugian. "Kami yakin tidak rugi namun sebaliknya memiliki keuntungan yang lebih, tidak sekadar nilai profit tapi hubungan kerjasama dapat terus berlangsung," kata Asnawi.
Menurut Asnawi, tidak menutup kemungkinan lewat APDI ke depan pihaknya bisa membangun perusahan besar dan sebagai pemegang sahamnya adalah pedagang daging.
"Kami sangat yakin APDI segera menjadi besar karena anggotanya pelaku usaha riil yang bersifat profit oriented dan kami yakin APDI ke depan dapat menjadi mitra kerja pemerintah yang dapat turut serta membangun tatanan perekonomian bangsa yang bersifat kerakyatan," terangnya.
Asnawi melalui PT TUM meminta kepada pemerintah untuk dijadikan satu-satunya perusahaan yang diberikan skala prioritas untuk mengimpor daging sapi.
"Atas dasar tersebut kami pengurus DPP APDI mengusulkan dan merekomendasi agar ke depan dalam pemberian jatah kuota impor sapi melalui Menteri Perdagangan, PT TUM menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat diberikan skala prioritas lebih ketimbang perusahaan lainnya," kata Asnawi.
Senin, 22 Juli 2013
DIABETES MELITUS: Gejala dan Penyebab Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin
banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan
istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini
termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya
kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme
dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu
memproduksi hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Menurut sumber wikipedia Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukos tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh).Dengan demikian glukos meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.
PENYEBAB DIABETES MELITUS
1) Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.
2) Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
3) Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes.
4) Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.
5) Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.
6) Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat mungkin kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu terjadinya diabetes.
Semoga pembahasan yang sangat singkat seputar Diabetes Melitus dan Penyebab Diabetes Melitus ini bermanfaat dan bisa memberikan informasi para pembaca blog tips kesehatan (sahabatsehat.info)
Menurut sumber wikipedia Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukos tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh).Dengan demikian glukos meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.
PENYEBAB DIABETES MELITUS
1) Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.
2) Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
3) Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes.
4) Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.
5) Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.
6) Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat mungkin kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu terjadinya diabetes.
Semoga pembahasan yang sangat singkat seputar Diabetes Melitus dan Penyebab Diabetes Melitus ini bermanfaat dan bisa memberikan informasi para pembaca blog tips kesehatan (sahabatsehat.info)
Langganan:
Postingan (Atom)